Kamis, 20 September 2012

Pemuda Itu Berkata Kepada Pelacur : Biarkanlah Aku Keluar, Kuberi Engkau Seratus Dinar

Al-Hasan berkata, “Adalah seorang perempuan lacur, tak seorang pun bisa menggagahinya kecuali dengan uang seratus dinar. Suatu ketika, seorang remaja ahli ibadah melihatnya. Ia pun terpesona. Maka, pergilah ia bekerja untuk mengumpulkan uang seratus dinar. Setelah itu, ia mendatanginya seraya berkata, ‘Engkau telah memesonaku. Aku pun bekerja supaya mengumpulkan uang seratus dinar.’ Perempuan itu berkata, ‘Masuklah!’ Pemuda itu masuk, sedangkan perempuan lacur itu duduk di atas ranjang emasnya. Ia berkata lembut, ‘Kemarilah..’
Ketika pemuda itu sudah begitu dekat dengan si perempuan, ia teringat akan posisinya di hadapan Allah. Seketika tubuhnya gemetar ketakutan. Seketika ia berkata, ‘Biarkan aku keluar, kuberi engkau seratus dinar.’ Perempuan itu berkata, ‘Ada apa denganmu?? Bukankah engkau yang bilang terpesona saat melihatku, kemudian engkau pergi bekerja supaya bisa mengumpulkan uang seratus dinar? Tetapi, setelah segala sesuatunya memungkinkan, mengapa engkau bertindak seperti ini?’ Pemuda itu menjawab, ‘Aku takut kepada Allah dan posisiku di hadapan-Nya. Aku benci diriku sendiri, dan engkau adalah orang yang paling kubenci.’
Perempuan itu berkata, jika engkau jujur, kuharap tidak ada orang lain yang menjadi suamiku selainmu.’ Pemuda itu meronta, ‘Biarkan aku keluar!’ Perempuan itu berusaha menahan, ‘Tidak, kecuali jika engkau bersedia memperistri aku.’ Pemuda itu berkata, ‘Tidak, sampai aku keluar.’ Perempuan itu bertanya,jika aku mendatangimu, apakah engkau bersedia menikah denganku?’ Pemuda itu menjawab, ‘Bisa jadi.’
Selanjutnya, pemuda itu menutup wajah dengan pakaiannya, lalu pulang ke daerahnya. Sementara itu, perempuan itu juga pergi meninggalkan dunianya dengan penuh penyesalan, sampai akhirnya ia tiba di daerah pemuda itu. la cari nama dan rumahnya, sampai kemudian ditemukan. Ada yang berkata pada pemuda itu, ‘Ada seorang ratu datang padamu.’ Melihat perempuan itu datang, pemuda itu jatuh pingsan, kemudian meregang nyawa.
Perempuan itu berkata, ‘Dia telah meninggalkanku. Apakah ia masih mempunyai kerabat?’ Orang-orang pada menjawab, ‘Dia punya saudara miskin.’ Perempuan itu berkata, ‘Aku akan menikah dengannya sebagai wujud kecintaanku pada saudaranya.’ Ia pun menikah dengan saudara pemuda itu.” [Kitab at-Tawwabin hal.957]


Sumber: Buku “Kisah Orang-Orang Shaleh Dalam Mendidik Anak”, Pustaka al Kautsar.
Artikel: www.kisahislam.net
Pemuda Itu Berkata Kepada Pelacur : Biarkanlah Aku Keluar, Kuberi Engkau Seratus Dinar
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.